Berita Terkini

Mampu Konsolidasikan Suara, Erick Thohir Figur Cawapres Paling Potensial dari Profesional

[ad_1]

loading…

Direktur Lembaga Riset dan Konsultasi, Political Literacy Desk (Polldesk) Faisal Riza mengatakan Erick Thohir menjadi sosok yang terus mencuat maju cawapres. Foto/SINDOnews

JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir terus mendapat dukungan maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024. Latar belakang Erick Thohir berasal dari kalangan profesional menjadi faktor penarik dukungan partai politik (parpol).

Direktur Lembaga Riset dan Konsultasi, Political Literacy Desk (Polldesk) Faisal Riza mengatakan Erick Thohir menjadi sosok yang terus mencuat maju cawapres. Meski Erick Thohir tidak memiliki keterikatan khusus dengan parpol manapun. Baca juga: Daya Elektoral Kokoh, Erick Thohir Mendominasi Figur Cawapres Paling Potensial

Hal demikian, dinilainya justru merupakan satu keunggulan dari mantan Presiden Inter Milan ini. Erick Thohir merupakan figur profesinal yang mendapat banyak penilaian positif dari berbagai elemen masyarakat.

Menurutnya, kehadiran Erick Thohir tentu dapat membawa dampak baik bagi siapa pun partai pengusungnya. Karena Erick Thohir dapat menjadi solusi tepat sebagai figur cawapres perekat hubungan antar parpol.

“Iya saya melihat begitu (jadi jalan tengah) dalam posisi sebagai figur non parpol,” ucap Faisal.

Namun lebih dari itu, lanjut dia, Erick Thohir memiliki kelebihan lain yang menguatkan posisinya sebagai pendamping calon presiden (capres). Sehingga membuat peluang pencalonan maju Pilpres 2024 semakin menguat.

“Kemudian faktor lain, pilihan terhadap termasuk cawapres tidak hanya menunjukkan kuat dalam mengatrol suara,” kata Faisal.

Dia menilai Erick Thohir merupakan figur yang sekarang tengah digandrungi masyarakat, khususnya para anak muda. Karakteristik Erick Thohir terus mendapatkan respons baik bahkan dari berbagai kelompok masyarakat. Baca juga: Gus Yahya: Erick Thohir Berhasil Membangun NU yang Bermartabat

“Tapi bagaimana figur itu bisa mengkonsolidasikan kelompok. Misalnya kelompok bisnis, kelompok organisasi yang memungkinkan nantinya jadi basis suara,” tutup Faisal.

(kri)

[ad_2]

Source link