Berita Terkini

Dipkondag Surabaya Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Delapan Lokasi

[ad_1]

JawaPos.com–Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya menggelar operasi pasar minyak goreng di delapan pasar tradisional. Itu dilakukan guna menstabilkan harga minyak goreng yang tengah naik di pasaran.

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinkopdag Kota Surabaya Devie Afrianto mengatakan, dalam operasi pasar kali ini, pihaknya menggelontorkan 23.904 liter Minyakita kepada para pedagang eceran.

”Khusus bahan kebutuhan pokok minyak goreng, masyarakat tidak boleh membeli langsung dari distributor. Ini supaya bisa mengendalikan harga,” kata Devie Afrianto seperti dilansir dari Antara.

Devie menjelaskan, harga jual minyak goreng kepada masyarakat wajib menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET), maksimal Rp 14.000 per liter. Sedangkan, dari distributor ke pedagang, dijual Rp 12.600 ribu per liter.

”Kalau untuk kemasan seperti Minyakita, itu dijual ke masyarakat tidak boleh lebih dari Rp 14.000, wajib sesuai HET. Kecuali, minyak goreng merek kemasan lain, misal yang premium. Kalau Minyakita dijual di atas HET, ya dilaporkan,” ujar Devie Afrianto.

Operasi pasar minyak goreng digelar di delapan pasar tradisional di antaranya Pasar Wonokromo, Pasar Tambak Rejo, Pasar Pucang, dan Pasar Genteng Baru, serta Balongsari dan Pabean.

Tidak hanya digelar pada Sabtu (11/2), operasi pasar minyak goreng juga akan diadakan kembali pada 16 dan 24 Februari. Hal itu untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Ramadan.

Devie menambahkan, operasi pasar minyak goreng kali ini menarik animo para pedagang. Selain murah, pedagang juga tidak perlu repot untuk kulakan minyak goreng ke distributor.

”Jadi, kami drop langsung ke tempat (pasar), sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk jasa angkut,” terang Devie Afrianto.

Menurut dia, dalam operasi pasar tersebut, Dinkopdag berkolaborasi dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya. Sebelum menggelar operasi pasar minyak goreng, PD Pasar Surya melakukan pendataan kepada pedagang pasar tradisional, bahan pokok apa saja yang dibutuhkan.

Devie berharap dengan adanya operasi pasar, tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan minyak goreng. Terutama menjelang Ramadan pada Maret.

”Oleh karena itu, pemkot akan kembali melaksanakan operasi pasar minyak goreng di pasar-pasar tradisional pada 16 dan 24 Februari, dengan total alokasi sebanyak 79.200 liter atau 6.600 karton,” ucap Devie Afrianto.

Editor : Latu Ratri Mubyarsah

Reporter : Antara



[ad_2]

Source link