[ad_1]
Suara.com – Pengamat politik Rocky Gerung menilai duet antara bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dengan Sandiaga Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tak bakal terlaksana. Sebabnya, ia menilai kalau latar belakang Sandiaga tidak cocok dengan partai yang mengusung Ganjar yakni PDIP.
Rocky melihat kalau Sandiaga itu berlatarbelakang sebagai businessman yang kemudian mendapatkan keuntungan dari posisi tersebut untuk menjadi politisi.
“Bagaimanapun waktu Sandi dinyatakan sebagai calon wakil presiden (2019) itu pasti pasar bergairah juga karena menganggap bahwa ekonomi Indonesia akan dipimpin oleh wakil presiden yang paham tentang ekonomi. Jadi itu udah sinyal yang biasa itu walaupun akhirnya dia kalah kan bersama Prabowo,” kata Rocky dikutip Sabtu (29/4/2023).
“Dan tidak menutup kemungkinan Sandi saat ini mungkin menganggap bahwa dengan memiliki status sebagai calon wakil presiden dari Ganjar bakal berpengaruh ke market,” sambungnya.
Rocky lantas melihat meskipun Sandiaga berdampak baik untuk pasaran, namun ternyata tidak bagi ideologi PDIP.
“Di mana pasar tentu mulai menduga kalau dia menang, regulasinya lebih baik dong buat market kan dan itu yang saya anggap bahwa ya Sandi mungkin lebih baik buat market. Tapi buruk buat ide keadilan sosial dari Soekarno tuh (PDIP) yang menjadi partainya Ganjar,” ungkapnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
[ad_2]
Source link