Berita Terkini

Tak Jadi Disuntik Mati, BUMN Sakit Ini Malah Disiapkan Bikin Bajaj Setrum

[ad_1]

loading…

PT PPA membuka peluang munculnya babaj listrik di DKI Jakarta. Foto/Dok

JAKARTAPT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA memilih tidak membubarkan PT Barata Indonesia (Persero), meski BUMN manufaktur itu masih menjadi pasien lantaran ekuitasnya negatif dan memiliki utang Rp3,4 triliun. Sebagai perusahaan pengelolaan aset BUMN, PPA justru mendorong Barata Indonesia bisa memproduksi three wheeler atau kendaraan roda tiga berbasis listrik , khususnya di DKI Jakarta.

Sekretaris Perusahaan PPA Agus Widjaja mengatakan, pihaknya menargetkan produksi three wheeler berbasis listrik bisa dilakukan Barata mulai tahun ini. “Dalam waktu dekat ini adalah yang three wheeler. EV (electric vehicle) mudah-mudahan tahun ini, paling enggak manufakturnya sudah ada di Barata, itu yang three wheeler,” ungkap Agus Widjaja saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, dikutip Jumat (31/1/2023).

Untuk merealisasikan target tersebut, PPA membuka opsi kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Kolaborasi tersebut bertujuan agar Barata bisa menyuplai three wheeler kepada Pemprov DKI Jakarta.

PPA, lanjut Agus, menilai three wheeler listrik bisa menggantikan kendaraan bajaj yang menjamur di Jakarta. Dia mencatat total bajaj di ibu kota mencapai 2.000 unit. Bahkan, mayoritasnya dimiliki pemerintah daerah setempat.

“Three wheeler itu kan ada niaga-nya juga, bajaj di Jakarta itu ada 2.000. Itu misalnya kita kerja sama dengan pemprov menggantikan-lah ya, itu uda banyak. Dan ternyata bajaj-bajaj yang sekarang itu punya pemprov lho,” ucap dia.

PPA memang sudah merestrukturisasi keuangan Barata Indonesia melalui penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sejak 2021 lalu. Proses tersebut merupakan langkah awal perusahaan untuk kembali fokus pada bisnis utamanya, yakni di sektor industri manufaktur.

“Pasti (kerja sama) dengan pemprov (DKI), ya insya Allah. Doain aja restruk-nya bisa berhasil, jadi nggak melulu PPA tukang nutup BUMN,” tutur dia.

Agus memastikan sumber pendanaan dari produksi kendaraan roda tiga berbasis listrik ditanggung pihaknya. Hanya saja, dia belum membocorkan nominal anggaran yang disediakan. “Pendanaan tetap dari PPA, nanti disinergikan,” ujarnya.

(uka)

[ad_2]

Source link