Berita Terkini

Pertamina Geothermal Berencana IPO, Pasang Harga Awal Rp 820- Rp 945

[ad_1]

JawaPos.com – Satu lagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap melantai di pasar modal. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan harga penawaran awal pada kisaran Rp 820 hingga Rp 945.

“PGE adalah salah satu perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dan global yang diukur dengan kapasitas terpasang, serta didukung oleh basis cadangan dan sumber daya yang besar,” kata Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dalam Public Expose, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Rabu.

Dia menyebutkan PGE akan melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dan melaksanakan masa penawaran awal pada 1 Februari hingga 9 Februari 2023.

Melalui IPO tersebut, pihaknya menargetkan memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp 9,78 triliun, yang akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) dan pembayaran sebagian fasilitas pinjaman.

Selain itu, perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1,50 persen atau 630,3 ribu saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum untuk Program Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Karyawan (MESOP).

Dia menjelaskan PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang tersebar di enam area dengan kapasitas terpasang 672 megawatt (MW) yang dioperasikan sendiri, serta sebanyak 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama atau Joint Operation Contract (JOC).

perseroan berambisi meningkatkan basis kapasitas terpasangnya dari 672 MW saat ini menjadi 1.272 MW pada tahun 2027, yang sejalan dengan misi menjadi perusahaan energi ramah lingkungan terkemuka.

“PGE memiliki rekam jejak pengembangan panas bumi dan pembangkit listrik yang solid dan terbukti,” imbuh Ahmad.

Anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini mencatat pendapatan mencapai USD 287 juta atau tumbuh 3,9 persen year on year (yoy) hingga akhir kuartal III- 2022.

Kinerja solid perseroan didukung kesepakatan kontrak jangka panjang atau rata-rata di atas 20 tahun dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebagai offtaker tunggal.

“PGE memiliki hubungan yang baik dan luas dengan PLN dan secara historis mampu menegosiasikan ulang tarif kontraktual yang ada dengan PLN,” ujar Ahmad.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Antara



[ad_2]

Source link