Berita Terkini

Lebih Baik Punya Parpol Jelek daripada Tidak

[ad_1]

loading…

Menko Polhukam Mahfud MD saat menyampaikan ceramah taraweh bertema Pemugaran Partai Politik sebagai Instrumen Kaderisasi Kepemimpinan di Masjid Kampus UGM, Minggu (2/4/2023) malam. FOTO/INSTAGRAM MAHFUD MD

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memandang partai politik ( parpol ) dan DPR merupakan instrumen demokrasi. Karena itu keduanya harus ada di sistem pemerintahan Indonesia.

Hal ini ditegaskan Mahfud MD dalam ceramah taraweh bertema Pemugaran Partai Politik sebagai Instrumen Kaderisasi Kepemimpinan di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Minggu (2/4/2023) malam. Dalam ceramahnya, Mahfud memaparkan saat ini media sosial sedang ramai menyoroti partai politik dan DPR. Bahkan sebagian ada yang meminta pembubaran parpol dan DPR.

“Kepada jamaah yg sebagian besar adalah mahasiwa dan dosen, sy sampaikan bhw kita wajib punya DPR dan wajib punya Parpol karena keduanya adalah instrumen demokrasi,” tulis Mahfud MD dalam keterangan unggahan foto di akun Instagramnya, Senin (3/4/2023).

Menurut Guru Besar Hukum Tata Negara ini, sebuah negara lebih baik memiliki partai politik daripada tidak sama sekali. Sebab, tanpa parpol dan DPR, maka negara tersebut akan menjadi negara otoriter.

“Lbh baik punya Parpol yang jelek daripada tidak punya Parpol dan DPR. Kenapa? Karena kalau tidak ada Parpol dan tidak ada DPR, berarti negara ini adalah negara otoriter, negara monarki,” katanya.

Mahfud menjelaskan, potensi kesewenang-wenangan lebih mungkin terjadi di dalam negara monarki. Karena itu, situasi itu harus dihindari.

“Itu sebabnya, hrs ada pemugaran Parpol, juga krn sekaligus sbg instrumen kaderisasi kepimpinan,” tulis Mahfud MD lagi.

(abd)

[ad_2]

Source link