[ad_1]
loading…
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak dapat menyembunyikan rasa harunya saat menghadiri wisuda almarhum putranya, Emmeril Khan Mumtadz di Institut Teknologi Bandung (ITB). Foto/MPI/Agung Bakti Sarasa
Meninggalnya Emmeril Khan Mumtadz atau yang akrab disapa Eril, sempat membuat Ridwan Kamil bersedih. Kepergian putranya yang tiba-tiba di Swiss, membuat pria yang akrab disapa Kang Emil ini harus menerimanya.
“Ketetapan itu datang tugas kita adalah menerima, mengikhlaskan dengan keimanan, beradaptasi, melanjutkan dengan kehidupan yang seperti kami lakukan. Sedih itu ada karena manusiawi, tapi kami akan meneruskan semua kerja-kerja kebaikan dari anak kami,” kata Kang Emil, di hadapan wisudawan FTMD dan para orang tua yang hadir.
Semenjak kepergian Eril pada 26 Mei 2022 lalu, Kang Emil kini sudah lebih mengerti mengapa Tuhan memanggilnya lebih dulu. Padahal secara usia, Eril yang merupakan kelahiran New York, Amerika Serikat, pada 25 Juni 1999, masih sangat belia.
Menurut Kang Emil, mendiang sudah dicukupkan waktunya oleh Allah SWT. Lantas Kang Emil mengibaratkannya bunga. “Seperti bunga, lebih satu hari dia akan layu, kurang satu hari belum mekar sempurna, maka saya dengan keimanan melihat itu, bahwa Allah melihat almarhum anak saya itu mekar sempurna di usia yang Allah sudah tetapkan,” ujarnya.
Kang Emil menilai, apabila umur anak sulungnya itu lebih dari ketetapan, yang hadir mungkin saja kemudharatan. Bahkan, lebih jauh hal-hal buruk akan menyertainya. “Jadi kami syukuri semua takdir ini, karena manusia tidak bisa mengatur takdir tapi manusia bisa merespon pada saat takdir itu ada,” ucapnya.
[ad_2]
Source link