[ad_1]
loading…
Eksekusi hukuman mati pada tahun 2022 catat rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Foto/Ilustrasi
Jumlah eksekusi mati yang tercatat naik dari 520 pada 2021 menjadi 825 pada tahun lalu di negara-negara wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara terutama di negara yang selama ini dikenal sebagai algojo terkenal di kawasan itu seperti Arab Saudi, Iran, dan Mesir.
“Negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara melanggar hukum internasional saat mereka meningkatkan eksekusi pada tahun 2022, mengungkapkan ketidakpedulian terhadap kehidupan manusia,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard.
“Jumlah orang yang kehilangan nyawanya meningkat secara dramatis di seluruh wilayah,” imbuhnya seperti dikutip dari New Arab, Rabu (17/5/2023).
Dia mengatakan Arab Saudi mengeksekusi 81 orang dalam satu hari, yang terjadi pada Maret 2022. Sementara Iran, dalam upaya putus asa untuk mengakhiri pemberontakan rakyatnya, mengeksekusi orang hanya karena menggunakan hak mereka untuk melakukan protes.
Iran diguncang oleh aksi protes sejak September 2022 atas pembunuhan dalam tahanan seorang wanita Iran Kurdi berusia 22 tahun.
Laporan itu mengatakan 90% eksekusi yang diketahui di seluruh dunia di luar China terjadi hanya di tiga negara Timur Tengah dan Afrika Utara. Bersamaan dengan kekuatan regional Arab Saudi dan Iran, Mesir adalah salah satunya.
“Eksekusi yang tercatat di Iran melonjak dari 314 pada 2021 menjadi 576 pada 2022; angka tiga kali lipat di Arab Saudi, dari 65 pada 2021 menjadi 196 pada 2022 — tertinggi yang dicatat oleh Amnesti dalam 30 tahun — sementara Mesir mengeksekusi 24 orang,” bunyi laporan itu.
China tetap menjadi algojo terbesar di dunia, mengungguli tiga negara itu dan Amerika Serikat. Meskipun tidak ada angka pasti, Amnesty yakin ribuan orang menerima hukuman mati di China tahun lalu.
[ad_2]
Source link