Berita Terkini

Bertangan Mirip Popeye, Pria Pekanbaru Ini Sebut Ayahnya Pernah Bunuh Kepiting Besar

[ad_1]

Suara Sumatera – Seorang pemuda di Pekanbaru bernama Vandaeng Saputra viral di media sosial lantaran mempunyai tangan tak seperti kebanyakan orang. 

Bahkan ukuran tangan dengan badan Vandaeng Saputra tampak tidak seimbang.

Vandaeng memiliki otot tangan yang besar seperti tokoh kartun Popeye. Karakter Popeye diketahui memiliki tangan besar dan bertambah kuat apabila memakan sayur bayam. 

Vandaeng sejak kecil dirawat neneknya di sebuah gubuk kecil hingga kelas 6 SD. 

Baca Juga:Roasting Diri Sendiri, Desy Ratnasari: Aku Ini Hijaber, Himpunan Janda Berdaya!

Akibat ukuran tangan yang tak biasa, ia tak jarang mendapat beberapa pertanyaan dari netizen yang penasaran. 

Dalam video sosial medianya pria itu pun menjawab pertanyaan dari netizen.

“Masih banyak teman-teman yang bertanya dan penasaran, kenapa tangan saya bisa sebesar ini. Baiklah akan saya jawab dan inilah kisah saya” ujarnya dikutip dari Riauonline.co.id–jaringan Suara.com, Minggu (2/4/2023).

Vandaeng mengisahkan jika sewaktu ibunya hamil, ayahnya pernah memukul dan membunuh seekor kepiting yang sangat besar.

“Mitosnya, membunuh hewan saat istri sedang hamil itu tidak boleh,” ceritanya.

Baca Juga:Terdengar Suara Ledakan, 8 Rumah di Tepian Sungai Musi Ludes Terbakar

Waktu baru lahir berat badan pria itu hanya 1,5 kg. Neneknya bahkan mengatakan badannya baru lahir hanya sebesar botol namun bentuk tangannya masihlah normal.

 “Saat usia saya 15 hari saya dibawa ke Bidan untuk cek kesehatan, ketika ditimbang berat saya 4 kilogram yang awal saat lahir kurang 1,5 kilogram,” sebut Popaye Indonesia dalam akun TikTok nya. 

 Berat badannya bertambah 4 kilogram dalam 15 hari. Saat bedong dibuka semuanya kaget, karena ukuran tangan lebih besar. Bahkan bidan berteriak histeris melihat tangan Vandaeng lebih besar. 

“Nenek yang merawat dan memandikan saya setiap hari tidak sadar memiliki tangan besar. Yang awalnya hanya bayi kecil mungil,” terang dia.

“Hidup sederhana hanya bisa mampu cek di bidan dan sudah biasa diejek teman-teman,” sambung Vandaeng.

Ia mengaku saat pindah sekolah di Pekanbaru, dirinya beradaptasi dengan lingkungan baru. Temannya yang sering meledek malah ditampar pria bertangan besar tersebut. 

“Setelah keesokan harinya, murid yang saya tampar tidak masuk sekolah ternyata sakit,” jelasnya. 


Loading…

[ad_2]

Source link